- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ada begitu banyak metode untuk menunda kehamilan. Salah satunya dengan suntik KB yang memang sudah terbukti. Suntik KB juga tergolong praktis. Tapi apakah kamu mengetahui efek samping suntik KB?
Tentu suntik KB juga punya efek samping, seperti juga jenis kontrasepsi yang lainnya, pasti punya efek samping dari yang ringan hingga serius.
Ingin tahu apa saja efek samping tersebut?
Simak ulasannya di bawah ini, ya!
Apa itu suntik KB ?
Suntik KB adalah salah satu alat kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin. Progestin adalah hormon buatan yang serupa dengan hormon alami wanita yaitu progesteron. Suntik KB bekerja dengan mencegah ovarium melepaskan telur, sehingga kamu tidak bisa berovulasi.
Biasanya, bidan atau dokter akan menyuntikan KB pada bagian paha, di bawah perut atau juga di lengan bagian atas.
Efek samping suntik KB
Suntik KB aman digunakan, namun seperti semua obat, suntik KB juga mempunyai efek samping bagi tubuh. Kinerja dari hormon bisa memengaruhi bukan hanya tubuh tapi juga mood. Beberapa efek samping yang mungkin kamu rasakan dari suntik KB seperti:
- Peningkatan berat badan
- Menstruasi tidak teratur
- Muncul bercak darah pada vagina
- Perubahan mood
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri payudara
- Penurunan gairah seksual
- Pengeroposan tulang dan peningkatan risiko terkena osteoporosis
- Alergi
✓ perubahan menstruasi
Jika seorang wanita menggunakan suntikan kb, menstruasi kamu jadi tidak teratur. Ini adalah hal yang normal dan aman,kamu bisa menstruasi dalam jangka waktu tertentu. Atau bisa juga mengalami priode haid yang panjang tidak berhenti. Ini dialami oleh pengguna pertama dan dialami oleh 50 % wanita. Dan ini hanya akan normal kembali setelah berhenti dari obat tersebut.
✓ kerontokan rambut
Berdasarkan sebuah penelitian 10 persen wanita berhenti suntik KB setelah mengalami kerontokan rambut.
Kerontokan rambut ini mungkin terjadi pada sebagian wanita yang menggunakan suntikan KB.
✓ depresi
Banyak wanita yang bilang bahwa mereka depresi saat menggunakan suntikan KB. Medis sendiri belum mengenali hubungan dari hal ini.
Jika kamu mengalami depresiasi yang memburuk segera hubungi dokter untuk penanganan.
✓ tidak bisa langsung subur kembali
Tidak seperti KB pil,IUD yang bisa langsung subur kembali saat berhenti. Suntik KB memiliki kontrasepsi yang berkepanjangan, setelah berhenti mungkin butuh waktu 1 tahun agar bisa subur kembali dan bisa berovulasi secara normal lagi.
✓ kenaikan berat badan
Bentuk KB yang seperti suntik ini mengandung progesteron yang bisa membuat kenaikan berat badan. Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam American journal of obstetricis & gynecology menemukan bahwa wanita yang menggunakan suntik KB naik rata 5 kg dalam 3 tahun
Namun kamu dapat meminimalkan dengan diet sehat dan olahraga
✓ menurunkan kepadatan tulang
Suntik KB dapat menurunkan jumlah kalsium dalam tulang. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis dan dapat meningkatkan risiko patah tulang. Efek samping ini semakin besar jikalau pemakaian dalam jangka waktu yang lama. Peringatan itu juga menyatakan bahwa menggunakan produk ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang di kemudian hari.
Untuk mencegah dan menurunkan efek samping ini, sangat dianjurkan untuk kamu mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D.
✓ jerawat
Perubahan hormon yang terjadi menyebabkan masalah pada kulit. Hormon progesteron dapat menyebabkan sekresi pada kelenjar minyak dan lemak di wajah berlebih sehingga menyebabkan jerawat.
Selain itu, ada beberapa efek samping kecil lainnya yang mungkin juga bisa kamu alami, seperti sakit kepala, kembung, hilangannya gairah seks, dan payudara sakit/nyeri.
Baca juga : Cara ampuh agar cepat punya anak
Karena bisa menimbulkan beberapa efek samping dan interaksi dengan beberapa obat-obatan, KB suntik juga tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita yang memiliki kondisi berikut ini:
- Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti anakinra, aminoglutethimide, acarbose, dan atorvastatin
- Pernah atau sedang menderita penyakit tertentu, seperti kanker payudara, penyakit jantung, stroke, atau penyakit liver
- Memiliki tulang yang lemah atau keropos, misalnya karena osteoporosis
- Sedang hamil atau memiliki rencana untuk menjalani progam hamil
- Sering mengalami perdarahan pada vagina
- Memiliki riwayat alergi terhadap KB suntik
Agar KB suntik tetap aman dan efektif untuk Anda gunakan, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu.
Jika Dokter menilai Anda kurang cocok menggunakan KB suntik, baik karena efek samping KB suntik atau riwayat penyakit yang Anda miliki, maka dokter mungkin akan menyarankan penggunaan metode kontrasepsi lain, seperti KB susuk, IUD, atau penggunaan kondom.
Agar bekerja dengan efektif, KB suntik biasanya diberikan pada 5–7 hari pertama dalam siklus menstruasi. Jika KB suntik digunakan pada saat siklus menstruasi Anda sudah melewati hari ke-7, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan, seperti kondom atau pil KB.
Apabila Anda baru melahirkan dan sedang menyusui, KB suntik sudah bisa diberikan pada minggu ke-6 setelah bersalin. KB suntik juga bisa digunakan pada wanita yang baru saja mengalami keguguran dalam waktu beberapa hari.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar